Qornain, Zulvadzil (2021) Makanan Halal Dan Baik Dalam Perspektif Tafsir Indonesia Paska Kemerdekaan (Studi Komparasi Tafsir Al-Iklil Dan Al-Misbah Qs. Al-Baqarah: 168). Undergraduate thesis, IAIN KUDUS.
Text
1. COVER.pdf Download (1MB) |
|
Text
2. ABSTRAK.pdf Download (321kB) |
|
Text
3. DAFTAR ISI.pdf Download (273kB) |
|
Text
4. BAB I.pdf Download (609kB) |
|
Text
5. BAB II.pdf Download (769kB) |
|
Text
6. BAB III.pdf Download (356kB) |
|
Text
7. BAB IV.pdf Download (1MB) |
|
Text
8. BAB V.pdf Download (296kB) |
|
Text
9. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (410kB) |
Abstract
Al-Qur'an sebagai sumber utama dan pedoman umat muslim, termasuk di dalamnya mengatur bagaimana konsep makanan halal dan baik. Namun seiring berkembangnya zaman manusia semakin berinovasi sehingga banyak ditemukan produk makanan yang beranegaragam seperti makanan instan dan sebagainya. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan; Satu, mengetahui konsep makanan halal dan baik dalam tafsir Al-Iklil, dua, mengetahui konsep makanan halal dan baik dalam tafsir Al-Misbah, tiga, mengetahui persamaan dan perbedaan konsep makanan halal dan baik dalam tafsir Al-Iklil dan Al-Misbah. Penelitian ini menggunakan metode pustaka, sehingga tafsir Al-Iklil dan tafsir Al-Misbah menjadi data primer, sedang data sekunder berasal dari kitab tafsir lain, hadist dan karya tulisn ilmiah yang berkaitan dengan penelitian dan sinkron dengan tema diteliti. Hasil penelitian terkait konsep makanan halal dan baik, Satu, tafsir Al-Iklil menjelaskan bahwa makanan halal dan baik adalah makanan yang tidak memberikan dampak buruk bagi konsumen. Dua, tafsir Al-Misbah menjelaskan bahwa makanan halal dan baik adalah makanan yang tidak dilarang oleh syari'at yang mana tidak haram dari zat dan cara memperolehnya namun harus sesuai dengan kondisi (kebutuhan) masing-masing pengonsumsi. Tiga, perbedaan dan persamaan keduanya adalah Al-Iklil berisi perintah kepada umat mukmin sedangkan Al-Misbah lebih cenderung mementingkan kesehatan setiap umat manusia baik mukmin ataupun kafir dengan memperhatikan makanan yang halal dan baik untuk kehidupan dunia. Keduanya sama-sama menjelaskan bahwasannya makanan halal dan baik itu lebih cenderung terhadap kondisi kesehatan seseorang, terlepas dari halal secara zat maupun cara memperolehnya. Penafsiran ini pun relevan dengan lembaga MUI dan BPOM dalam menentukan kategori pelabelan halal dalam sebuah produk
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tafsir, Makanan, Halal, Baik |
Subjects: | Al-Qur`an dan Ilmu yang berkaitan > Tafsir Al-Qur`an |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Ilmu Quran Tafsir |
Depositing User: | Perpustakaan IAIN Kudus |
Date Deposited: | 04 Feb 2022 03:18 |
Last Modified: | 04 Feb 2022 03:18 |
URI: | http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/6644 |
Actions (login required)
View Item |