Wijayaningsih, Sri (2016) UPAYA MENGEMBANGKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK ROUDLOTUL ATHFAL (STUDI KASUS SISWA KELAS B RA NU BANAT KUDUS). Masters thesis, STAIN Kudus.
Text
FILE 1 COVER.pdf Download (3MB) |
|
Text
FILE 2 ABSTRAK.pdf Download (2MB) |
|
Text
FILE 3 DAFTAR ISI.pdf Download (2MB) |
|
Text
FILE 4 BAB I.pdf Download (2MB) |
|
Text
FILE 5 BAB II.pdf Download (2MB) |
|
Text
FILE 6 BAB III.pdf Download (2MB) |
|
Text
FILE 7 BAB IV.pdf Download (2MB) |
|
Text
FILE 8 BAB V.pdf Download (2MB) |
|
Text
FILE 9 DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (2MB) |
Abstract
Anak usia dini merupakan usia yang sangat berharga dimana pada usia ini aspek–aspek perkembangan anak dapat berkembang dengan pesat. Demikian juga dengan keterampilan motorik anak dapat berkembang secara pesat. Keterampilan motorik adalah keterampilan alami yang akan digunakan seumur hidup namun demikian anak dalam masa perkembangan harus difasiliatsi untuk mengembangkan keterampilan motoriknya. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana upaya mengembangkan motorik halus anak usia 5-6 tahun Roudlotul Athfal NU Banat Kudus, (2) Bagaimana implikasi mengembangkan motorik halus anak usia 5-6 tahun Roudlotul Athfal NU Banat Kudus, (3) Apa saja faktor penghambat dan pendukung dalam mengembangkan motorik halus anak usia 5-6 tahun Roudlotul Athfal NU Banat Kudus? Penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif. Sesuai dengan obyek kajian, maka penelitian ini adalah penelitian lapangan. Disini peneliti mengambil lokasi di RA NU Banat Kudus. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti mengumpulkan data, serta menggunakan uji keabsahan data melalui kredebilitas, transferabilitas, dependabilitas dan konfirmabilitas, seteleh itu data yang ada dianalisis memakai analisa secara kualitatif dengan metode reduksi data, penyajian data dan penyimpulan data. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah pertama: Upaya mengembangkan motorik halus anak usia 5-6 tahun Roudlotul Athfal NU Banat Kudus: 1) Pilihlah gambar yang akan diwarnai dengan gambar yang disukai anak. 2) Mulailah dengan memberinya gambar yang sederhana, mudah dan sering dilihat oleh anak. 3) Jangan pernah memaksa anak untuk mewarnai gambar yang dipilih oleh mama sedangkan anak tidak menyukainya. 4). Jangan pernah mencela setiap hasil gambar anak. 5) Meskipun mereka mewarnai sampai keluar batas garis, berantakan. 6) Ini akan membuat anak menjadi tertekan dan kehilangan semangat untuk mewarnai. 7) Beri kebebasan anak untuk mewarnai sesuai yang diinginkannya. Kedua, Implikasi mengembangkan motorik halus anak yaitu dengan memberikan ruang kecerdasan, kreativitas, sehingga membuat anak lebih cerdas dari pada ketika harus belajar menghitung atau menghafal. Kalau menghafalkan (apa yang dihafal) sudah ada, tinggal dibaca berulang-bulang. Kalau menggambar lalu diminta menceritakan apa yang digambarnya, dia akan ingat selamanya. Ketiga, Faktor penghambat dan pendukung dalam mengembangkan motorik halus pertama, fisik anak, anak yang berkebutuhan khusus akan menghambat perkembangan motorik halus. Kedua, Faktor dari keluarga, faktor pendukung adalah anak yang umurnya sudah cukup matang dan sekolah yang fasilitasnya sudah terpenuhi untuk kegiatan pembelajaran.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Motorik Halus |
Subjects: | 300 Ilmu-Ilmu Sosial > 370 Pendidikan > Psikologi Pendidikan |
Divisions: | Pascasarjana > Manajemen Pendidikan Islam (MPI) |
Depositing User: | Perpustakaan IAIN Kudus |
Date Deposited: | 12 Mar 2017 05:08 |
Last Modified: | 12 Mar 2017 05:08 |
URI: | http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/809 |
Actions (login required)
View Item |