Ni’am, Dimas Khoirun (2022) Upacara Tedhak Sinthen (Mudun Lemah) Dalam Tradisi Jawa Dalam Perspektif Akidah Islamiyah di desa Bae Kudus. Undergraduate thesis, IAIN KUDUS.
Text
1. COVER.pdf Download (1MB) |
|
Text
2. ABSTRAK.pdf Download (323kB) |
|
Text
3. DAFTAR ISI.pdf Download (269kB) |
|
Text
4. BAB I.pdf Download (445kB) |
|
Text
5. BAB II.pdf Download (681kB) |
|
Text
6. BAB III.pdf Download (395kB) |
|
Text
7. BAB IV.pdf Download (528kB) |
|
Text
8. BAB V.pdf Download (362kB) |
|
Text
9. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (402kB) |
Abstract
Adapun latar belakang penelitian ini adalah beermulai dari kagiatan atau tradisi yang dilakukan oleh masyarakat sekitar mengenai upacara tedhak sinten atau mudun lemah yang dilakukan setiap bayi berumur 7 bulan, dalam hal ini perspektif aqidah Islamiyah tentang upacara tersebut dipertanyakan. Adapun tujuan penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui upacara tedhak sinthen (mudun lemah) tradisi jawa di desa Bae Kudus. 2. Untuk mengetahui relevansi upacara tedhak sinthen (mudun lemah) dengan aqidah islamiyah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis pendekatan lapangan (file research). Dengan menggunakan Teknik pengpulan datau yaitu obseervasi lapangan, wawancara dengan informan, dan dokumentasi di lapangan. Hasil penelitian dalam skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Upacara tedhak sinthen (mudun lemah) dalam tradisi jawa di desa Bae Kudus telah dilkakukan yaitu sejak nenek moyang di desa tersebut, dan masyarakat yang sekarang hanya meneruskan tradisi di desa Bae, upacara tedhak sinthen ini dilakukan Ketika bayi berumur tujuh bulan lebih tepatnya pitung lapang 35 hari biasanya anak tersebut sudah proses berjalan, upacara tersebut dimaksudkan pada anak sudah waktungan untuk turun ke tanah dengan kedua kakinya. Kegiatan uoacara atau tradisi semacam ini masih banyak dilakukan di lingkup masyarakat jawa. 2. Upacara tedhak sinthen (mudun lemah) perspektif akidah Islamiyah di desa Bae yaitu tetap mayoritas masyarakat di sana beragama muslim, namun kegiatan-kegiatan semacam itu memang sudah menjadi tradisi tiap masyarakat dan daerah lainya, dalam pandangan Islam kegiatan tersebut merupakan bentuk syukur kepada Allah telah memberi anak atau momongan pada orang tua sehingga tidak ada maksud melenceng dari ajaran syariat islam. Adapun prosesi upacara tedhak sinthen adalah doa Bersama dan acara makan Bersama warga sekitar maupun sanak saudara, dan di pimpin oleh tokoh agama di desa Bae Kudus.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Upacara, Tedhak Sinthen, Aqidah Islamiyah |
Subjects: | Aqaid dan Ilmu Kalam > Aqidah menurut aliran-aliran atau sekte-sekte dalam Islam |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Akidah dan Filsafat Islam |
Depositing User: | Perpustakaan IAIN Kudus |
Date Deposited: | 02 Jan 2023 02:07 |
Last Modified: | 02 Jan 2023 02:07 |
URI: | http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/8105 |
Actions (login required)
View Item |