Asih, Sari (2022) Peran Terapis dalam Membimbing Interaksi Sosial Anak Autisme (Studi Kasus Rumah Terapi abk Darul Fathonah Kudus). Undergraduate thesis, IAIN KUDUS.
Text
1. BAGIAN DEPAN.pdf Download (2MB) |
|
Text
2. ABSTRAK.pdf Download (363kB) |
|
Text
3. DAFTAR ISI.pdf Download (377kB) |
|
Text
4. BAB I.pdf Download (735kB) |
|
Text
5. BAB II.pdf Download (618kB) |
|
Text
6. BAB III.pdf Download (509kB) |
|
Text
7. BAB IV.pdf Download (730kB) |
|
Text
8. BAB V.pdf Download (368kB) |
|
Text
9. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (552kB) |
Abstract
Penelitian ini memiliki tiga tujuan pokok. Tujuan penelitian ini 1) Untuk mengetahui pengalaman dan makna kondisi anak autisme di Rumah Terapi ABK Darul Fathonah Kudus; 2) Untuk mengetahui pengalaman dan makna peran terapis dalam membimbing interaksi sosial anak autisme di Rumah Terapi ABK Darul Fathonah Kudus; 3) Untuk mengetahui pengalaman dan makna faktor penghambat dan pendukung terapis dalam membimbing interaksi sosial anak autisme di Rumah Terapi ABK Darul Fathonah Kudus. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) jenis kualitatif metode studi kasus (case study) dengan desain holistic single case studi yang berfokus pada satu kasus. Sumber data berupa primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data dari observasi, wawancara, dokumentasi, dan triangulasi. Dalam penelitian ini, cara pengambilan data lapangan peneliti menggunakan teknik non probability sampling dengan menggunakan teknik purposive sampling. Jumlah informan penelitian ini ada 8 yang terdiri dari empat orang terapis, ketua terapis, kepala yayasan dan dua orang tua anak autisme. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Kondisi anak autisme sebelum diberikan terapi interaksi sosial yaitu emosi tidak stabil, anak tidak patuh, tidak dapat diajak komunikasi, asyik dengan dunia imajinasinya, dan tidak mampu bersosialisasi. Setelah diberikan bimbingan interaksi sosial, kondisi anak autisme lebih optimal. Maknanya anak mengalami perkembangan dan pencapaian dalam berinteraksi sosial. 2) Peran terapis dalam membimbing interaksi sosial anak autisme yaitu terapis berperan memberikan pendampingan dalam hubungan timbal balik, memberikan terapi wicara untuk melatih kemampuan bicara anak autisme, sebagai model keterampilan berbicara, menentukan jenis terapi yang sesuai dengan kebutuhan anak, mampu mengartikan isyarat atau kode untuk menyampaikan keinginan, memberikan pemahaman tentang berbagai ekspresi, dan berperan sebagai fasilitator anak autisme untuk berinteraksi sosial. 3) Faktor penghambat meliputi penolakan dari anak, ketika orang tua tidak mau diajak kerjasama, dan kurang penerimaan terapis dalam membimbing anak baru. Faktor pendukung yaitu terapis memberikan pemahaman dan cara terapi di rumah, dukungan orang tua, dan minat belajar anak
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | Autisme, Terapi, Interaksi Sosial | ||||||
Subjects: | 300 Ilmu-Ilmu Sosial > 370 Pendidikan > Bimbingan dan Penyuluhan Siswa, Konseling | ||||||
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam > Bimbingan Konseling Islam (BKI) | ||||||
Depositing User: | Perpustakaan IAIN Kudus | ||||||
Date Deposited: | 14 Apr 2023 03:06 | ||||||
Last Modified: | 14 Apr 2023 03:06 | ||||||
URI: | http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/9726 |
Actions (login required)
View Item |