Kurniawan, Agus (2017) PENDIDIKAN KEPRIBADIAN DAN PEMBINAAN MENTAL SPIRITUAL MELALUI ILMU BELADIRI PENCAK SILAT (STUDI KASUS PADA LEMBAGA BELADIRI PENCAK SILAT PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE (PSHT) CABANG KUDUS). Undergraduate thesis, STAIN Kudus.
Text
1. BAGIAN DEPAN.pdf Download (1MB) |
|
Text
2. ABSTRAKSI.pdf Download (920kB) |
|
Text
3. DAFTAR ISI.pdf Download (933kB) |
|
Text
4. BAB I.pdf Download (1MB) |
|
Text
5. BAB II.pdf Download (1MB) |
|
Text
6. BAB III.pdf Download (981kB) |
|
Text
7. BAB IV.pdf Download (1MB) |
|
Text
8. BAB V.pdf Download (975kB) |
|
Text
9. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (928kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Untuk mengetahui proses pelaksanaan pendidikan kepribadian dan melalui latihan ilmu beladiri pencak silat. 2) Untuk mengetahui proses pembinaan mental spiritual dalam proses latihan ilmu beladiri pencak silat. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Metode pengumpulan data menggunakan metode interview (wawancara), metode observasi, dan metode dokumentasi Hasil penelitian menunjukan bahwa pendidikan kepribadian dan pembinaan mental spiritual melalui ilmu beladiri pencak silat memiliki hasil yang cukup baik, karena selain berkonsentrasi pada pembinaan jasmani pencak silat juga dapat digunakan sebagai pembinaan kejiwan, keberagamaan dan sikap sosial. Dalam latihan pencak silat sendiri terdapat empat aspek pembinaan yang diberikan kepada para siswa yaitu: Olah raga, bela diri, seni dan mental spiritual atau keruhanian, dari keempat aspek tersebut dapat membentuk sikap pemberani, percaya diri, tanggung jawab, rendah hati dan pantang menyerah, sehingga terbentuk kepribadian yang tangguh dan tidak mudah putus asa serta siap untuk terjun dalam kehidupan masyarakat. Sedangkan di lembaga beladiri pencak silat PSHT selain keempat aspek pencak silat tersebut di atas juga terdapat satu aspek yang dianggap sangat penting yaitu aspek persaudaraan. Aspek persaudaraan ini diharapkan mampu mewujudkan rasa kebersamaan, dan kekeluargaan dalam diri para siswa, sehingga tertanam dalam diri mereka jiwa-jiwa sosial sebagai salah satu wujud kepribadian umat islam. PSHT juga mewajibkan meninggalkan enam larangan dasar yang harus dijalankan oleh seluruh anggota, yang disebut dengan pepacuh (larangan), yaitu: 1. tidak boleh berkelahi antar sesama anggota PSHT, 2. tidak menunjukkan kebolehan (pamer), 3. tidak merusak pager ayu (rumah tangga dan kebahagiaan orang lain), 4. tidak merusak purus ijo (sesuatu yang sedang berkembang, seperti keperawanan dan keperjakaan) 5. tidak merampas hak orang lain, 6. tidak menerima segala sesuatu yang tidak sah (suap).
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pendidikan Kepribadian; Pembinaan Mental Spiritual dan Perguruan Silat PSHT |
Subjects: | 200 Agama Sosial dan Budaya Islam > Kesenian dan Kebudayaan Islam 300 Ilmu-Ilmu Sosial > 370 Pendidikan |
Divisions: | Fakultas Tarbiyah > Pendidikan Agama Islam (PAI) |
Depositing User: | Perpustakaan IAIN Kudus |
Date Deposited: | 30 May 2017 08:24 |
Last Modified: | 30 May 2017 08:24 |
URI: | http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/1113 |
Actions (login required)
View Item |