Danti, Amalia Rahma (2020) Nusyuz Menurut Buya Hamka Dalam Tafsir al-Azhar Perspektif Gender. Undergraduate thesis, IAIN KUDUS.
Text
01. HALAMAN AWAL.pdf Download (1MB) |
|
Text
02. ABSTRAK.pdf Download (447kB) |
|
Text
03. DAFTAR ISI.pdf Download (637kB) |
|
Text
04. BAB I.pdf Download (962kB) |
|
Text
05. BAB II.pdf Download (1MB) |
|
Text
06. BAB III.pdf Download (547kB) |
|
Text
07, BAB IV.pdf Download (1MB) |
|
Text
08. BAB V.pdf Download (551kB) |
|
Text
09. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (551kB) |
Abstract
Nusyu>z yang dilakukan istri seringkali diselesaikan dengan kekerasan, padahal Islam sendiri adalah agama yang rahmatal lil alamin. Apabila nusyu>z diselesaikan dengan pukulan, maka akan terjadi kekerasan terhadap perempuan. Islam sendiri sangat menjunjung tinggi martabat perempuan. Ketika nusyuz diselesaikan dengan kekerasan maka ketimpangan sosial dalam rumah tangga akan terjadi. Adanya pengaruh budaya patriarki menyebabkan laki-laki dianggap lebih tingga kedudukannya dibandingkan dengan perempuan. Lantas laki-laki seringkali semena-mena berkuasa dan meremehkan perempuan. Tujuan penelitian ini adalah pertama, konsep nusyu>z menurut Buya Hamka dalam Tafsir al-Azhar. Kedua, bagaimana penafsiran nusyuz menurut Hamka ketika dilihat dari gender? penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) yang bersifat deskriptif. Data primer penelitian ini adalah Tafsir al-Azhar karya Buya Hamka dan beserta data-data sekunder seperti buku, jurnal, tesis, skripsi, internet dan karya-karya tulis ilmiah lainnya yang berkaitan dengan nusyuz dan gender. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif dan analisis data. Hasil dari penelitian ini adalah (1) Nusyu>z menurut Hamka adalah wanita yag tidak patuh dan tidak taat terhadap Allah dan suaminya. Kemudian Hamka memberikan tiga solusi yaitu memberikan nasihat, pisah ranjang dan yang terakhir adalah pukulan. (2) Hamka memberikan makna d}araba dengan pukulan sebagai solusi istri yang nusyu>z. Ketika penafsiran nusyu>z yang dilakukan Hamka dihubungkan dengan gender maka penafsiran Hamka tersebut terdapat bias gender. Karena terjadi ketimpangan sosial yang akan merugikan pihak perempuan. D}araba tidak hanya diartikan dengan pukulan melainkan memiliki makna yang beragam misalnya berpergian, memberikan contoh dll. Sehingga alangkah baiknya bila nusyu>z diselesaikan dengan cara yang lebih efektif dan tidak keluar dari syari’at Islam. Tujuan dari rumah tangga adalah terciptanya keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah maka keharmonisan dan ketentraman dalam rumah tangga akan tercapai.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | konsep nusyu>z menurut Hamka, Tafsir al-Azhar, perspektif Gender |
Subjects: | Al-Qur`an dan Ilmu yang berkaitan > Tafsir Al-Qur`an Al-Qur`an dan Ilmu yang berkaitan > Tafsir Al-Qur`an > Ilmu Tafsir |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Ilmu Quran Tafsir |
Depositing User: | Perpustakaan IAIN Kudus |
Date Deposited: | 04 Jun 2021 06:47 |
Last Modified: | 04 Jun 2021 06:47 |
URI: | http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/4354 |
Actions (login required)
View Item |