Perspektif Sabar pada Mini Album “Mendung Tanpo Udan” (Analisis Semiotika Ferdinand de Saussure)

Alhaq, Muhammad Aufa (2023) Perspektif Sabar pada Mini Album “Mendung Tanpo Udan” (Analisis Semiotika Ferdinand de Saussure). Undergraduate thesis, IAIN KUDUS.

[img] Text
Cover-Kata Pengantar.pdf

Download (1MB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (343kB)
[img] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (356kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (444kB)
[img] Text
BAB II.pdf

Download (565kB)
[img] Text
BAB III.pdf

Download (385kB)
[img] Text
BAB IV.pdf

Download (598kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (289kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (369kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perspektif sabar dalam mini album “Mendung Tanpo Udan”. Jenis penelitian yang dilakukan peneliti yaitu menggunakan analisis semiotika Ferdinand de Saussure. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik simak dan teknik catat. Subjek penelitian ini adalah lagu-lagu yang ada dalam mini album “Mendung Tanpo Udan”. Teknik analisis data yang digunakan ada 3 tahap. 1). Reduksi data, memilih data yang ada kaitannya dengan makna sabar. 2). Penyajian data, disajikan dengan menggunakan konsep penanda dan petanda Ferdinand de Saussure. 3). Penarikan kesimpulan, yaitu menarik suatu kesimpulan hasil dalam sajian data. Hasil penelitian ini di antaranya ; 1). Perwujudan sabar pada mini album “Mendung Tanpo Udan” terlihat dalam lagu kelima di mini album tersebut. Bagaimana sabar dapat terlihat dalam sosok seorang istri yang dengan sabar menunggu suaminya pulang dari kerja. Selain itu ketika suami memberikan nafkah meskipun sedikit atau banyak, istri harus sabar menerimanya. Buah dari perwujudan sabar tersebut akhirnya terwujud dalam lagu keenam yang berjudul “Terang” dimana istri dan suami dapat menjalani hidup dengan kebahagiaan. Bahagia dengan apa yang dimilikinya. 2). Analisis Semiotika Ferdinand de Saussure menguatkan kisah di balik mini album “Mendung Tanpo Udan”. Kisah ini menceritakan tentang hubungan sepasang kekasih yang berbeda prinsip dan akhirnya keduanya berpisah, sang laki-laki kemudian merenung tentang apa yang pernah dilaluinya bersama. Tersadar bahwa dirinya salah dalam mengambil jalan, akhirnya dirinya ingin memperbaiki jalan yang sedang dilaluinya tersebut. Sang laki-laki akhirnya memutuskan untuk melamar sang kekasih, sampai akhirnya maju ke jenjang pernikahan. Setelah menikah tentunya liku-liku kehidupan tidak berhenti sampai di situ, untuk melewatinya harus dilandasi dengan kesabaran. Buah dari kesabaran tersebut adalah kebahagiaan yang tidak ternilai harganya. 3). Alasan sabar menjadi muatan dalam mini album “Memdung Tanpo Udan”, karena pencipta mini album tersebut ingin menunjukkan bahwasanya sabar adalah kunci untuk mencapai sesuatu yang diinginkan. Ketika seseorang ingin menggapai apa yang diinginkannya, maka orang tersebut harus siap untuk menerapkan sikap sabar dalam kehidupannya.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Contributors:
ContributionContributorsEmail
Thesis advisorMas'udi, Mas'udiUNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: Perspektif, Sabar, Mendung Tanpo Udan, Semiotika, Ferdinand de Saussure.
Subjects: Filsafat, Dakwah, Pendidikan dan Pembaharuan Islam > Dakwah Islam
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam > Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)
Depositing User: Perpustakaan IAIN Kudus
Date Deposited: 14 Jul 2023 03:15
Last Modified: 14 Jul 2023 03:15
URI: http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/10555

Actions (login required)

View Item View Item