Alfathiya, Qorry Aina (2023) Gambaran Pengendalian Nafs Ammarah Bi al-Su’ Melalui Zikir Jahr dan Zikir Khafi Pada Jamaah Tarekat Qodiriyah Naqsabandiyah Suryalaya yang berada di Kudus. Undergraduate thesis, IAIN Kudus.
Text
01. COVER.pdf Download (6MB) |
|
Text
02. ABSTRAK.pdf Download (317kB) |
|
Text
03. DAFTAR ISI.pdf Download (368kB) |
|
Text
04. BAB I.pdf Download (388kB) |
|
Text
05. BAB II.pdf Download (644kB) |
|
Text
06. BAB III.pdf Download (393kB) |
|
Text
07. BAB IV.pdf Download (746kB) |
|
Text
08. BAB V.pdf Download (343kB) |
|
Text
09. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (342kB) |
Abstract
Dalam diri manusia terdapat komponen nafs, salah nafs yang ada dalam diri manusia yaitu nafs amma>rah bi al-su’> yang dapat memberikan perilaku manusia menjadi perilaku yang kurang baik. Nafs ini memiliki empat ciri yaitu nafs rubu>biyyah, nafs bahi>miyyah, nafs sabu’iyyah, nafs syait}a>niyyah. Agar nafs ini dapat dikendalikan, maka harus mendekatkan diri kepada Allah, dengan cara berzikir yang dapat diamalkan salah satunya melalui tarekat, dalam hal ini penelitian berfokus pada Tarekat Qodiriyah Naqsabandiyyah Suryalaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi, berfokus pada tiga tujuan utama yaitu menganalisis implementasi zikir jahr dan zikir khafi>, gambaran nafs amma>rah bi al-su’>, dan pengendalian nafs amma>rah bi al-su’> para jamaah tarekat. Sumber data primer adalah kyai dan jamaah, sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, dokumentasi dan observasi. Analisis data menggunakan langkah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan, pertama zikir jahr diamalkan dengan jumlah minimal tiga kali dan 165 kali atau lebih, menggunakan lafadz Lailahailallah. Sedangkan zikir khafi> diamalkan tidak terhitung jumlahnya, menggunkan lafadz Allah. Dengan keadaan suci, menggunakan gerakan khusus, dan dilakukan setelah sholat lima waktu dan saat aktivitas. Kedua, subjek berusaha mengendalikan nafs amma>rah bi al-su’> yang berusaha muncul yaitu, nafs rubu>biyyah, nafs bahi>miyyah, nafs sabu’iyyah, nafs syait}a>niyyah. Ketiga, zikir dapat mengendalikan nafs amma>rah, namun masih memunculkan sikap-sikap yang menggambarkan nafs seperti dalam keseharian, pola hidup, sosial masyarakat, hubungan dengan orang terdekat, motivasi bekerja. Pengendalian nafs amma>rah dapat dilakukan dengan memahami tujuan zikir, makna lafadz, penghayatan, dan kesungguhan dalam berzikir.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | Nafs Amma>rah Bi al-su’>, Pengendalian, Tarekat Qodiriyah Naqsabandiyyah, Zikir | ||||||
Subjects: | Akhlak dan Tasawuf > Do’a dan Wirid | ||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Tasawuf dan Psikoterapi | ||||||
Depositing User: | Perpustakaan IAIN Kudus | ||||||
Date Deposited: | 30 Oct 2023 08:10 | ||||||
Last Modified: | 30 Oct 2023 08:10 | ||||||
URI: | http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/11421 |
Actions (login required)
View Item |