Makna Filosofis Tradisi Perang Obor (Studi Kasus di Desa Tegalsambi Tahunan Jepara)

Anam, Nanang Misbakhul (2023) Makna Filosofis Tradisi Perang Obor (Studi Kasus di Desa Tegalsambi Tahunan Jepara). Undergraduate thesis, IAIN Kudus.

[img] Text
1. COVER.pdf

Download (1MB)
[img] Text
2. ABSTRAK.pdf

Download (331kB)
[img] Text
3. DAFTAR ISI.pdf

Download (273kB)
[img] Text
4. BAB I.pdf

Download (371kB)
[img] Text
5. BAB II.pdf

Download (494kB)
[img] Text
6. BAB III.pdf

Download (379kB)
[img] Text
7. BAB IV.pdf

Download (684kB)
[img] Text
8. BAB V.pdf

Download (355kB)
[img] Text
9. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (406kB)

Abstract

Bisa kita ketahui bahwasanya masyarakat Indonesia mempunyai kearifan lokal yang berbeda-beda. Masyarakat mempercayai bahwa dengan adanya kearifan lokal bisa menjaga tali persaudaraan yang kuat antar umat manusia satu dengan yang lainnya. Dengan mempertahankan budaya yang dimiliki pada setiap manusia salah satunya yakni tradisi perang obor yang dipercayai masyarakat Desa Tegalsambi dalam upacaranya mempunyai makna tersendiri. Tradisi perang obor dilestarikan hingga saat ini supaya para generasi sekrang tau akan perjuangan nenek moyang dalam menciptakan suasana yang rukun, aman dan saling toleransi sehingga tradisi perang obor menjadi wadah dalam membangun hidup yang lebih baik. Tujuan dalam penelitian ini ialah : 1) Guna memahami tradisi perang obor di Desa Tegalsambi Taunan Jepara. 2) Guna memahami makna filosofis yang terdapat pada pertunjukan perang obor di Desa Tegalsambi Tahunan Jepara. Metode yang dipergunakan ialah diskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini ialah kepala desa, kyai, bayan dan masyarakat. Teknik pengambilan subjek menggunakan teknik Cluster Random Samplin. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis datanya dengan cara mereduksi data, menyajikan data, dan menyimpulkan data. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Tradisi Perang Obor ialah tradisi budaya dari masyarakat Tegalsambi Kabupaten Jepara, yang dijalankan dengan maksud sebagai ungkapan rasa syukur atas panen dan rizki yang telah didapat. Tradisi perang obor ini dijalankan pada bulan Dzulhijjah. tempat pelaksanaannya berada di sekitar perempatan Desa Tegalsambi yang menuju ke pantai Teluk awur Jepara, dan diiringi dengan pagelaran wayang kulit. 2) Tradisi Perang Obor mempunyai banyak sekali makna diantaranya ialah pertama; rasa syukur, bisa di lihat dari adanya kepala kerbau menunjukkan simbol rasa syukur. Dengan cara itulah, masyarakat Desa Tegalsambi bisa mensyukuri nikmat berupa rezeki yang diberikan Tuhan. kedua; tolak bala’ serta keberanian. Yang dimana adanya pelepah pisang memiliki makna pemberani serta memberikan cahaya selain itu dari adanya memukulkan obor dari pelepah pisang yang kering bisa di percaya menolak bala’ bagi masyarakat Desa Tegalsambi. ketiga; hubungan manusia dengan tuhan bisa dilihat dari beberapa aspek dalam tradisi perang obor yakni nasi golong di percaya bisa tercapai yang di inginkan, tumpeng menggambarkan hubungan manusia dengan sesama, bubur abang putih memilik makna menghormati asal-usul diri manusia, arang-arang kembang memiliki makna menghormati leluhur. keempat; sabar serta minata maaf yakni dilihat dari ketupat dalam tradisi perang obor maka mempunyai makna sabar dan meminta maaf. kelima; pasrah/tawakal yakni di lihat dari dakem atau ingkung ayam yang memiliki makna pasrah kepada tuhan.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Contributors:
ContributionContributorsEmail
Thesis advisorAsyadily, Muhamad HasanUNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: Makna Filosofis, Tradisi, Perang Obor
Subjects: Sosial dan Budaya Islam > Kesenian dan Kebudayaan Islam
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Akidah dan Filsafat Islam
Depositing User: Perpustakaan IAIN Kudus
Date Deposited: 23 Sep 2024 08:42
Last Modified: 23 Sep 2024 08:42
URI: http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/12050

Actions (login required)

View Item View Item