Sholihin, Muhammad Khoirus (2017) ESENSI SENI MENURUT SYEKH ABDUL QADIR AL-JILANI DALAM TAFSIR AL-JILANI. Undergraduate thesis, STAIN Kudus.
Text
FILE 1 COVER.compressed.pdf Download (248kB) |
|
Text
FILE 2 ABSTRAK.compressed.pdf Download (91kB) |
|
Text
FILE 3 DAFTAR ISI.compressed.pdf Download (96kB) |
|
Text
FILE 4 BAB I.compressed.pdf Download (162kB) |
|
Text
FILE 5 BAB II.compressed.pdf Download (307kB) |
|
Text
FILE 6 BAB III.compressed.pdf Download (109kB) |
|
Text
FILE 7 BAB IV.compressed.pdf Download (481kB) |
|
Text
FILE 8 BAB V.compressed.pdf Download (86kB) |
|
Text
FILE 9 DAFTAR PUSTAKA.compressed.pdf Download (111kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ayat-ayat yang terkait dengan seni dan mengetahui esensinya serta bagaimana konsep memahami seni menurut Syekh Abdul Qadir Al-Jilani di dalam Tafsir al-Jilani. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang mengedepankan bahan kepustakaan (Library research). Dalam hal ini, penulis berupaya menghasilkan data-data deskriptif-analitik. Penelitian tentang seni ini mengacu pada teori Plato dengan pertimbangan dia merupakan Dewa keindahan, menurutnya seni adalah keindahan imitasai atau tiruan dari keindahan idea (Tuhan). Maka hasil riset menyimpulkan esensi seni menurut Syekh Abdul Qadir al-Jilani adalah keindahan-keindahan dasar untuk memahami keindahan idea. Agama di sini memerlukan perwujudan tindakan maupun dalam bentuk benda baik untuk memahami, mengungkapkan dan membangkitkan emosi keagamaan di kalangan pemeluk kepercayaan suatu agama, agar agama benar-benar dirasakan atau dihayati manusia karena seni adalah manifestasi budaya (rasa, karsa, intuisi, dan karya) manusia yang memenuhi syarat-syarat estetik. Syekh Abdul Qadir al-Jilani menerapkan tiga konsep untuk memahami seni yaitu dengan tafakkur, estetika dan intuisi. Kreatifitas positif dari para seniman adalah 'amal salih' yang tak diragukan nilainya. Tetapi amal yang salih (baik) di dalam pandangan akal manusia belum tentu dapat melangit atau sampai ke Hadirat Ilahi bila masih mempunyai rasa ego atau rasa keaku-akuan dalam dirinya. Kreatifitas positif membutuhkan sebuah karya seni dan melalui lukisan abstrakisme dan surealisme yang dijelaskan dalam penelitian ini adalah sebagai karya untuk membumikan pengalaman jiwa dan sebagai ungkapan mematikan ego.“Mu>tu qabla an tamu>tu”
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Esensi Seni; Syekh Abdul Qadir al-Jilani; Tafsir. |
Subjects: | Al-Qur`an dan Ilmu yang berkaitan Al-Qur`an dan Ilmu yang berkaitan > Tafsir Al-Qur`an |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Ilmu Quran Tafsir |
Depositing User: | Perpustakaan IAIN Kudus |
Date Deposited: | 04 Oct 2017 03:12 |
Last Modified: | 04 Oct 2017 03:12 |
URI: | http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/1734 |
Actions (login required)
View Item |